W.E.L.C.O.M.E

every clouds has a silver line



Sabtu, 19 Februari 2011

,….Sampai Kapanpun,… ( Part 3 )

Aku tersudut di kamarku. Ku pandangi 3 buah gantungan lucu di tanganku. 2 gantungan berbentuk kodok, dan 1 gantungan lain berbentuk kucing. Kau tau,? Rif menyebutku kodok, dan aku menyebutnya kucing. Benar-benar aneh. Dan ke-3 gantungan lucu itu, Rif yang memberikannya padaku. Meski Rif telah jujur bahwa ke-3 benda itu di belikan oleh sahabat perempuannya, aku tetap merasa kecewa. Saat itu, sahabatnya sedang mengikuti tes masuk ke salah satu Universitas di Jakarta, dan Rif memintanya untuk membelikan sesuai permintaan, dan setelah sahabatnya membelikan itu, barulah Rif berikan padaku. Aku merasa sahabatnya lebih berharga dari apapun, termasuk aku. Bahkan untuk sesuatu yang ingin dy berikan padaku, harus diketahui dan dititipkan untuk dibelikan oleh sahabatnya. Huuufth,…sudahlah, ini hanya 1 hal yang aku tau. Masih banyak hal yang Rif lakukan dan aku tak tau.

Rif memberiku kata sandi akun jejaring sosial miliknya. Karena memang banyak sekali foto Rif yang di-privasikan di akunnya. Beberapa hari setelah dy memberiku kata sandinya, menjelang tengah malam yang mendung, aku sempatkan membuka akun Rif. Berniat ingin melihat koleksi foto miliknya. Tidak ada yang aneh, semuanya biasa saja. Tapi ketika aku melihat salah satu album Rif yang dy privasikan, aku sedikit terkejut. Begitu banyak foto mantan Rif yang masih tersimpan di album tersebut. Dan semua foto itu Rif tambahkan beberapa kata cinta di dalamnya. Hmm,…ternyata aku tidak salah jika dulu Rif begitu mencintainya. Pantas saja jika Rif belum bisa mencintaiku sepenuhnya. Begitu sakit rasanya, untung saja ada mendung di langit malam ini yang menemaniku. Dunia begitu tau,….

Entah ini karma atau bukan, karena aku juga masih memberatkan Rey dalam hatiku. Tapi yang pasti, ini di luar dugaanku. Karena aku sama sekali tidak menyimpan foto Rey semenjak aku putuskan memilih Rif, dan aku pikir Rif juga melakukan hal yang sama. Tapi TIDAK..! jauh dari yang aku bayangkan, masih begitu banyak kenangan bersama mantan kekasihnya yang dy simpan, tidak hanya dalam akun atau album, pun dalam hatinya. Aku yakin masih ada. Aku fikir, Rif akan menghilangkan dan menghapus semua hal tentang mantan kekasihnya itu setelah Rif bersamaku, tapi ternyata…… Aaaarrghh, Rif..,jika bukan karena aku mencintaimu, akan Q katakan bahwa begitu aku sangat membencimu dengan sikap bodohmu seperti ini. Sedikitpun tak ada usahamu untuk melupakannya. Lalu sampai kapan,? Setelah aku tak adakah baru kau akan menghargaiku…..???

Semenjak banyak hal yang membuatku ragu padanya, sering terjadi pertengkaran antara aku dan Rif. Bahkan masal sepele bisa menjadi berminggu-minggu bagi kami. Aku takut. Begitu takut disaat semua hal telah aku korbankan demi cinta kami, sahabat dan teman-temanku, kepercayaan sahabat-sahabatku, dan semua hal sebelum Rif datang, tapi hanya akan sia-sia saja. Aku begitu takut. Karena aku bagitu sadar, semua yang telah aku korbankan itu tidak akan pernah kembali jika akhirnya Rif meninggalkanku.

“ Rif hanya sampah yang ingin mempoles dirinya dengan memperalatmu,..! “ . Itu salah satu cacian dari beribu cacian orang-orang tentang Rif yang sengaja mereka lontarkan padaku. Begitu sakit aku mendengarnya, tapi aku hanya diam. Aku takut jika aku membalas cacian itu, mereka akan semakin menjadi-jadi menghina Rif. Dan aku akan lebih sakit lagi. Satu persatu teman-temanku telah ku tinggalkan, sebab aku tau, sampai kapanpun, mereka akan tetap menghina Rif di depanku. Dan aku putuskan meninggalkan mereka, dank u pertahankan Rif. Tak ada satupun pesan di ponsel yang aku balas jika itu dari teman-temanku. Dan tak ada satupun panggilan masuk yang aku jawab jika itu dari mereka juga. Sengaja aku sembunyikan hal ini pada Rif, aku tidak ingin membuatnya sedih dengan cacian mereka dan keputusan yang aku ambil. Maafkan aku, Rif….

Aku tanyakan pada Rif tentang perasaanya pada mantan kekasihnya, apakah Rif masih mencintainya atau tidak,  dan Rif hanya tersenyum. Dy tidak mengiyakan, juga tidak menolak. Aku semakin bingung. Hanya untuk menjaga hatinya, tidak aku katakana jika aku begitu sakit saat aku melihat foto mantan kekasihnya itu di albumnya. Aku sembunyikan hal ini, sampai Rif benar-benar menyadari dengan sendirinya, bahwa aku sakit dengan itu. Hmmm,…. aku jadi menangis saat menulis ini. Hati dan ingatanku menyatu pada waktu itu, sampai aku memohon pada Tuhan agar tidak terjadi lagi yang kedua kali setelah saat itu. Namun Tuhan begitu mencintaiku, melebihi cinta siapapun yang mengaku mencintaiku. DIA memberiku kekuatan dalam kerapuhanku. Aku selalu mencoba untuk mengerti Rif, dalam hal apapun. Semoga ini membantu perasaanku. Aku ingin Rif tau, jika aku begitu tangguh meski sakit menggerogoti hatiku. Karena aku ingin menjadi wanita yang sanggup mendapatkan apapun yang aku impikan.

Rif sering mengatakan aku egois. Mungkin memang egois, tapi tidak akan aku begitu jika bukan untuk kebaikan hubunganku dan dy. Aku menjalani cinta bersama Rif, hanya dengan modal percaya. Jika suatu saat kepercayaan itu terkhianati sendiri, siapa yang akan menjamin aku dan Rif bisa hidup bahagia kembali,…?? Tidak ada bukan,..?!. Rif, andai kau tau, aku lakukan semua ini demi baik buruknya hubungan kita. Tapi sampai seribu kali pun ku jelaskan padamu, kau tetap bersikeras dengan egomu. Kau bilang aku terlalu berlebihan, terlalu mengatur, terlalu memikirkan, terlalu repot dan sangat egois. Sedih aku mendengarmu mengatakan itu, kau bukan Rif yang aku kenal seperti pertama dulu. Sungguh….

Mungkin benar aku egois dan selalu ingin di mengerti. Tapi dibalik itu, aku sekuat tenaga mempertahankan semua ini. Berbagai cara ku lakukan jika hatiku sakit dengan salah satu hal dalam hubungan kami, apapun itu. Entah menonton, mendengarkan music, atau memasak. Berbagai konselor aku datangi untuk mendapatkan solusi. Segala macam buku aku baca untuk mengatasi sakit itu. Tapi Rif hanya mengatakan aku EGOIS. Maafkan aku yang terlalu bodoh, Rif. Tapi sungguh, dalam hatiku, tidak ada laki-laki selainmu, dan aku sangat mencintaimu,……

Senin, 24 Januari 2011

,....Sampai Kapanpun,... ( Part 2 )

Aku bertemu dengannya untuk yang pertama kali setelah rasaku padanya menjadi istrimewa. Saat aku tak sengaja mengunjungi saudaraku. Waktu mempertemukan kita dalam malam penuh ketidak sangkaan saat itu. Tuhan,, aku tak ingin ini berlalu begitu cepat. Aaaarghh…, Rif, semoga jika kau membaca ini, kau akan lebih tau, bahwa kau begiu berarti bagiku. Sungguh...

Rif sangat berbeda dari yang aku kira sebelumnya. Ternyata dia laki-laki yang supel, dan sedikit pemalu. Tidak seperti bayangan dalam otakku. Aku fikir dia orang yg emosional dan ramai, persis seperti saat aku mengenalnya dari perkataan orang-orang dulu. Ternyata TIDAK. Rif sungguh berbeda, sopan, ramah, dan sangat baik hati. Dia begitu menghargai setiap yang ada padaku, membuatku lebih percaya dia tidak seperti yang mereka katakan.

Aku menemukan kebahagiaan baru dalam hidupku. Ini akan menjadi kenangan dari masa laluku yang tidak akan terlupakan seumur hidupku. Rif benar-benar motivasi baru bagiku. Ini saatnya aku menata masa depan, menjadi lebih serius. Dan tidak memanjakan diriku dengan hal-hal yang naif seperti saat sebelumnya. Meski belum seutuhnya aku mencintainya saat itu, aku mencoba berjuang sendiri dengan perasaanku. Aku tidak ingin di tuduh sebagai wanita yang tidak menghargai cinta yang telah di berikan padaku. Meski tak mudah, ku serahkan semuanya pada Tuhan. Aku yakin, selama dia terbaik bagiku, Tuhan tak akan mengambilnya dariku. Semoga…


Juny, 2010...

Aku wanita possessive. Itu kenyataannya. Aku sedikit berlebihan padanya, aku sadari itu. Sedikit saja aku temukan hal-hal dari Rif yang berkaitan dengan mantannya, aku sangat cemburu. Perasaanku akan berubah secara tiba-tiba menjadi tidak nyaman, berakibat komunikasiku dengan Rif menjadi sedikit dingin. Bukan hanya itu, bahkan dengan teman-teman wanitanya di sekitarnya atau di akun jejaring sosial Rif, aku cemburu. Terlalu banyak kecurigaanku pada Rif, membuatku tersiksa sendiri dengan perasaan itu. Benar-benar di luar dugaanku, aku bisa begitu takut kehilangannya. Atau sekedar mendengar Rif dekat dengan seorang wanita, akan membuatku sangat kacau dan shock. God ,…help me…!!!!

 Hari ini, aku bertemu Rif dalam acara pelepasan angkatan Rif di sekolah. Tepat juga adalah hari kelahiran salah seorang sahabatku. Sebut saja Rey. Dia salah satu lelaki yang pernah aku cintai dalam diam. Lelaki yang hadir jauh sebelum Rif datang. Dia sopan, baik, ramah, dan selalu berjuang untuk tidak menyakiti siapapun orang yang menyayanginya. Termasuk aku. Meski aku tak pernah mengungkapkan rasa ini padanya, aku yakin Rey telah mngetahuinya. Bukankah begitu, Rey…??

*****

Dua tahun setelah aku di DO dari sekolah dan aku dalam keterpurukan, aku bertemu Rey. Lelaki yang selalu membuatku untuk bisa menjadi tangguh. Yang selalu memotivasi hidupku saat aku di bawah. Yang selalu setia di sampingku saat semua orang tak lagi percaya padaku dan menjauhiku. Yang pertama kali aku kenal dalam keasingan di duniaku yang baru. Hmmm,…, Rey yang terbaik yang aku kenal saat itu. Kami begitu dekat, sehingga kami merasa seperti saudara. Aku juga dekat dengan kakak dan adik-adik Rey. Kami banyak bercerita tentang kehidupan pribadi kami, sebagai sahabat Rey selalu memberiku nasehat dan solusi untuk setiap masalah yang aku eluhkan padanya. Sampai akhirnya dia hafal betul bagaimana aku.

Lucunya, bagaimana mungkin saat itu aku mencintai sahabatku sendiri,..??
Padahal, aku jelas tau, ada beberapa temanku yang juga mencintainya, bahkan ada pula yang sudah mengutarakan perasaanya pada Rey. Hebat….!! Aku kagum pada Rey, berpuluh wanita yang menaruh hati padanya, tak ada satupun yang menjadi pilihannya. Dia menganggap mereka semua adalah hutang budinya. Hanya dengan menghargai dan menjaga perasaan mereka membuat Rey menjadi tenang. Tidak dihantui rasa bersalah karena Rey tidak dapat membalas cinta mereka.

****

Malam aku bertemu Rif hari ini, menjadi awal dari semua yang terjadi setelah ini. Semua teman-teman angkatanku termasuk Rey telah mngetahui bahwa aku dan Rif tidak hanya teman biasa. Lebih dari itu dan mungkin sangat istimewa. Tenang saja, aku mencintai Rif dengan tulus, bukan karena cintaku pada Rey tak terbalas. Karena Rey hanya bagian dari masa laluku yang harus aku tinggalkan. Salah seorang kawan lelakiku ber-kontra atas perasaanku pada Rif, mungkin karena dia juga tau bagaimana perkataan-perkataan tidak enak tentang Rif. Aku acuhkan dia, tidak pula ku tanggapi pertanyaannya. Tidak penting bagiku. Karena ini hidupku, dan ini pilihanku. Bukan pula dia yang menentukan bagaimana hidupku nanti. Aneh, meski berniat menjagaku sebagai seorang kawan, harusnya tidak berlebihan seperti itu.

Aku merasa kawan-kawanku terlalu ikut campur dalam urusanku. Tapi, sekuat tenaga aku hadapi semua. Aku berusaha mnyembunyikan ini pada Rif. Aku takut perasaannya jadi tersinggung karena hal ini. Apalagi bulan mendatang dia harus pergi jauh untuk studinya di luar jawa. Banyak yang harus dia persiapkan, termasuk persiapan mental dan hatinya. Setidaknya walaupun aku tidak bisa membantu persiapannya secara materi dan teori, aku bisa menjadi penyemangat sekaligus pembawa kebahagiaan baginya. Besar harapanku menjadi orang seperti itu bagi Rif. Tepatnya di detik terakhir sebelum aku jauh dari Rif. Ruang dan waktu, jarak dan kenyataan.



To be continue...

CINTA itu,...

 Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi,
danmeski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti,
tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah,

Aku pernah .........

Aku pernah tersenyum meski kuterluka !
karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,

Aku pernah menangis kala bahagia,
karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan......

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi,
cinta tak harus memiliki,
danTuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa,
dan bukan ada dalam raga.

Semua orang pasti pernah merasakan cinta..
baik dari orang tua... sahabat.. kekasih dan akhirnya pasangan hidupnya.

Buat temenku yg sedang jatuh cinta..
selamat yah..
karena cinta itu sangat indah.
Semoga kalian selalu berbahagia.

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta...
Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar,
satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit,
tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya,
bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lainakan datang dan menghampirimu.

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta...
buka hatimu ...
jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia.

Buat temanku yang mendambakan cinta..
bersabarlah..
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejap..
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu.

Karena Tuhan memprsiapkan Cinta,,
Untuk itulah agar kita mngenalnya...^^

,....Sampai Kapanpun,...

April, 2010…

Dulu, aku mengenalnya tidak lebih hanya sekedar nama antara kami. Aku Kla dan dia,.. sebut saja Rif. Hem,, mungkin karena kami belum pernah bertemu setelah sekian lama, sehingga saat pertama kali aku berkomunikasi dengannya melalui ponsel, pembicaraan kami sangat kaku. Aku ingat betul, saat itu dia dalam masalah besar. Sekolah mengeluarkannya secara tidak baik alias DO. Dia di DO sekolahnya akibat ulahnya yg sering kabur saat jam aktif sekolah. Aku tidak kaget dengan pengakuannya, krena aku adalah senior 1 tahun sebelumnya, dan aku tau betul bagaimana dia di sekolah. Nakal, tidak mau di atur, dan sesuka hatinya, ckckckckckck….

Dia siswa yang cukup aktif di sekolah. Teater, Organisasi, dan yang lainnya dia ikuti. Selalu ada wajahnya di setiap acara. Dia juga tampan, baik dan sangat berwibawa. Hanya saja, dia sering sekali tidak sadar dengan yang di lakukannya. Dia tidak memikirkan akibat dari perbuatannya. 

 Rif shock berat. Meski dia tidak mengakui itu, aku bisa merasakan batapa dia sangat jatuh saat itu. Terpukul dan merasa tidak berguna. Sambil berbincang dengannya, aku memikirkan cara untuk membuatnya kembali bersemangat. Tidak terpuruk lagi dengan keputusan sekolah. Hitung-hitung, sebagai motivator. Hehehehehe…

*****

 Dulu, saat pertama aku mengenalnya dalam sebatas nama, tidak ada sedikitpun keinginanku untuk mengenalnya lebih jauh. Bahkan setelah pertemuan perdana dalam sebuah perlombaan saat itu, kami tidak pernah bertemu lagi, dan tidak pernah berkomunikasi lagi. Sampai pada akhirnya, sebuah situs jejaring sosial kembali mempertemukan kami. Kami chat cukup lama, bercerita tntang kehidupan kami masing-masing. Sampai pada tahap aku bertukar nomor telepon dengannya.

 Aku baru paham setelah kami berbincang panjang di telepon, ternyata dia butuh teman di saat sekolah menjauhkannya dari orang-orang yang selalu menemaninya saat di sekolah. Dr orang-orang yang dia sayangi. Teman-temannya pasti sangat sedih saat Rif di keluarkan. Aku bisa mengerti itu. Karena aku juga pernah berada di posisi Rif, di buang dan tidak lagi di butuhkan.

 Perbincangan kami berlanjut. Hampir setiap hari kami saling mengirim pesan dan bertelepon. Aku merasa begitu nyaman dengannya. Begitu bebas perbincangan kami, membuatku semakin nyaman bersahabat dengannya. Dia lelaki yang baik, selama aku berteman dekat dengannya saat itu, dia selalu menghargai aku. Benar-benar meninggikan wanita. Mungkin karena dia juga sangat mencintai ibunya, mungkin…. 

 Aku mulai terbuka dengannya. Hampir setiap masalah yang ku alami, aku selalu menceritakan pada Rif. Entah bagaimana tanggapannya saat itu, aku tetap berlanjut menceritakan segala hal padanya. Dari masalah yang public hingga yang privasi. Aku jadi merasa dia bukan orang biasa bagiku. Secara tidak sengaja, aku sadar…
Dia orang yang penting bagiku saat itu. Entah untuk selanjutnya. Hanya Tuhan yang tau,..!

 ****

Mei, 2010…

Akhir april pada tanggal 20 kemarin, Rif genap berumur 19 tahun. Aku sampaikan ucapan dan beberapa do’a dari ucapanku. Meski tak seberapa, aku berharap itu berharga baginya. Meski hanya sebuah ucapan. Syukurlah, meski baru saja usai Rif menghadapi hal yang cukup berat, tapi DO tidak membuatnya berhenti tersenyum Rif banyak bercerita kejadian di hari ultahnya yang ke 19 saat itu. Aku merasakan dia bahagia. Sedikit melupakan masalahnya. Karena aku tau betul, sebelum Rif di DO kemarin, dia juga baru berakhir dengan kekasihnya. 

 Awal pekan Mei ini, kami semakin dekat. Aku merasa dia bukan orang biasa bagiku, tapi entah dengan Rif, aku tak tau. Hanya saja, kami sama-sama merespon kedekatan ini. Sebut saja aku resmi menjadi miliknya, dan dia resmi menjadi milikku. Meskipun tak ada pelantikan atau peresmian semacam di istana negara. Hmmm,…, bahagia rasanya. Aku seperti orang amnesia, tak ada satupun yang aku pedulikan selain Rif saat itu. Aku mencintainya,…


To be continue.,....

Jumat, 26 November 2010

"19 kata maaf di hari ultahmu yg ke 19"....

 ,..
"19 kata maaf di hari ultahmu yg ke 19,.".

aku senang melhat dia tersenyum hari ni,..
tpi maaf aku tidak ada disana,...
tuk mnemnani hari indahnya,...
melewati satu hari yang indah besama dia,...
meskipun tidak di tempat yang meggah,,.
mungkin dia senang jika kubawa ktempat yg dunia prnah trsenyum mlhat Qt berdua,..,.di atas pasir, tanah, air dan laut,..!
aku tidak sedang berpuisi atau imitasi,,bahkan basa basi,..!
hari ni dia memasuki umur 19 thn,...
seharusnya aku melakukan pa yg aku bisa utk membahagiakanya,tpi skali lagi maaf aku tidak bisa krna jarak yg memintanya,..namun,.
aku akan slalu berdoa,,.
mama.,. :')
semoga TUHAN mengizinkan aku selelu bersamanya,.,
,..


borneo; sebelum malam tertidur,.....
choe_cat....

Sabtu, 10 Juli 2010

Seribu Kata Tertumpuk..

Bismillah,,,

duuh Rabbi,...
perih hati saat aq menulis ini, merasakan yg terjadi..
aq terlalu banyak dosa yg menghambat firdaus-Mu menyambutQ,,
aq terlalu sering mengelak pada-Mu dg alsan khilaf...
hamba macam apakah yg seperti aq ini,,,????

TuhanQ,...
aq terlalu banyak meminta pada-Mu,, dan hampir cmua permintaanQ itu Kau berikan dg iringan cinta-Mu...
aq malu pada-Mu, Rabb,,, sangat malu....!!!!
tapi inilah aq,, hamba-Mu yg hanya bisa meminta dan mengharap...

ya Allah,...
di bawah sinar terang rembulan dan bintang-Mu ini,,
dgn masih bgtu banyak dosaQ yg tertumpuk,,
aq ingin memohon dg sangat pada-Mu...
ini bkn permohonanQ yg ke-10, 100, atw bahkan yg ke-1000...
ini adalah permohonanQ yg mngkin membuatQ lebih malu,, krna belum habis aq malu pada-Mu,, dan aq meminta lagi, lagi, dan lagi...

Rabb,,, aq mohon...
kembalikan dy dgn segera untukQ..
jangan jauhkan aq terlalu lama darinya...
jangan paksa aq tuk teruz bertahan...
aq ingin dy ada disini, Tuhan....

Kau tau rasa ini...
sakit ini untuknya,,
rindu ini untuknya,,
sedih ini untuknya,,
bahkan rindu ini,,
sayang dan cinta ini,,
tangis ini,,
hingga do'aQ ini,, untuknya....

terlalu takut aq jauh darinya,,
terlalu naif aq jika aq mengaku tangguh dgn cmua ini,,
aq terlalu berat untk menerima yg ada...
karna dy bkn di sisi ini,,....
meski dy ada,, itupun dlm hatiQ.........

aq mohon, Rabb...
kembalikan dy padaQ,,
dan satukan cinta kami dlm ridho-Mu...
dlm peluk cinta-Mu...
cinta yg telah kami bangun dg kesungguhan hati,,
dgn penuh terjal yg melukai,,
dgn penuh kepercayaan dan keyakinan antara kami...

hingga mulut-mulut yg terus mencerca,, tdk akan menjadi mslah..
karena kami ada cinta...
meski cinta yg terlarang di mata-Mu,,.......
namun aQ tw,, kau pasti mendengar do'a ini..
do'a yg akan aq panjatkan selalu.....
demi aq,, dy,, dan cinta kami.....

lindungi dy dmnapun KAU jauhkan dy dariQ..,,
krna aq tak sanggup,,
jka hruz melihatnya bersedih..
beri dy kebahagiaan styp detik hdupnya...

dy tak akn prnah tau besarnya cintaQ...
dy jg tak kn prnh tau,,
betapa berharga dan berartinya dy bagiQ...

Tuhan,,,
aQ begitu mencintainya,,
sangat menyayanginya....

untukmu,,,
papa yg sllu di hati....

I love U,, papa...

Kamis, 22 April 2010

untuk yang Q cinta..

sayank,,,
dengarkan....

untuk org yg Q cinta,,
mungkin aq blum bs jadi org yg sempurna..
seperti yg kau inginkan..


untuk org yg q cinta,,
mungkin aq blum bs mnjadi seseorang yg kau bangga..


untuk org yg q cinta,,
kasih syang dan perhatian yg kau berikan padaq..
tak akn bs terhitung..
namun aq blum bs membalas semua jasamu...


untuk org yg q cinta,,
q persembahkan bait2 puisi ini,,
hanya untukmu..
agar kau mengerti,,
bahwa aq kan berusaha,,
menjadi seperti yg kau inginkan..
dapat membanggakanmu,,
dengan ukiran prestasiq....


untuk org yg q cinta,,
hari ini aq berjanji..
di bawah sinar bintang dan gelapnya malam,,
aq takkan mengecewakanmu..
aq berjanji pd diriq sendiri..
aq akn mnjdi bagian terpenting dlm hidupmu..
yang kan sllu kau kenang...


hanya untukmu,,
org yg q cinta,,
dan yg telah mencintaiq setulusnya......